Skip to main content

6 Puisi Cinta Paling Romantis


TUHAN TAHU AKU MENCINTAIMU

< Legiman Partowiryo>
Engkau bukanlah hujan
tetapi engkau selalu menarik air hujan
menjadi mata air hujan di mataku
keberadaanmulah yang menjadi alasan
mengapa awan mendung muncul pagi ini, dan
memaksaku menumpahkan hujan
untuk kesekian kalinya, dari
kelopak yang sudah dengan susah payah kukeringkan.
Aku hanya tidak menyangka saja
bahwa aku yang telah berpaling
dari kecupmu yang membara dalam kata-kata
masih sanggup merasakan adamu yang jauh
tetap mengimani cintaku.
Maka aku mohon kepadamu,
berbelas kasihlah kepada sepasang mata
yang mungkin sedang menatap puisi ini.
Atau kita bisa bersepakat,
melalu segala yang ada, bahwa
Tuhanpun tahu cintaku tidak musnah oleh waktu
hingga maut menjemputku dan
akan ku tunggu kau di lain waktu

MUARA CANDA

Inginku bergelut dengan candanya
Tawanya menyelinap disela-sela telinga
Hangat dirasa ketika bersama
Merekahkan senyum selebar jalan
Suasana hangat terasa disekujur tubuhku
Mati, mati jika ia pergi
Dengan tubuh mungil yang biasa mendekapku
Kehangatan yang hilang
Jika ia tak melebarkan senyum
Teruslah disampingku
Mendekapku dengan senyuman manismu

AKU INGIN ENGKAU TERSENYUM KEMBALI

<Msa>

Engkau datang menjemputku
Dan aku berlari bergegas menemuimu
Lalu kita pergi ke suatu tempat hiburan
Dan engkau mengeluapkan segala perasaan dengan nyanyian
Alunan musikpun begitu keras terdengar
Sampai sampai diri ini tak berhenti mendengar
Tak ingin ku menghentika alunan musik itu
Karena ku tak ingin berhenti mendengar alunan merdu suaramu
Aku ingin engkau tersenyum kembali
Disaat kau dan aku berjumpa pertama kali
Aku ingin selalu disampingmu
Biar engkau tahu akulah pengobat segala laramu
Wahai kasih janganlah kau bersedih
Karena setiap tetesan air matamu
Adalah rintihan kalbuku

KENANGANMU

Dini hari semakin dekat
Petang masih lekat
Legam rindu masih kugenggam
Kenangan tentangmu di kepala berkelebat
Makin beragam
Dirimu yang terbayang tak kunjung hilang
Membunuh bersama bayang-bayang yang tak pernah lekang
Tak jua hadir dalam untai-untai angin malam
Yang tak kunjung hadir dalam kenyataan
Aku masih mencoba meramu malam
Tanpa meracaukan kamu, sayang
Rindu tahu jalan kan?
Pulanglah kepadaku
Aku akan menyambutmu dengan seluruh ragaku.

HATI YANG RETAK

Yang kuterima duka menengadah
Kelopak sayunya nanar terpana
Petang diikat malang di perbatasannya
Topan liar santap hingar
Sejak pagi ditemuinya
Dalam hati gersang terbangun karang
Membantu tandingi dera ombak tak terhingga
Namun rapuh ia telan patah segala
Buah hati taman cinta
Jadi ular berbisa mematuk dalam petang luka
Wahai Tuhan semesta alam
Aku orang kalah
Berilah pelampung
Tambal lah hati retak
Kumpulkan barangku
Yang terpisah dan terselimuti
Kelopak sayunya memancar bening kemala
Lalu ia bernyanyi…
Kereta biru beku, sambutlah aku
Dalam ketiadaan atas ketidakberdayaan
Langkahmu menggapai gelap tak kenal batas

AKU, KAU, DAN CINTAKU PADAMU

< Legiman Partowiryo>
aku tidak tahu pasti
kapan cinta itu hadir,
seperti setiap orang yang bertanya;
kapan detik pertama kehidupan dimulai?
aku hanya tahu satu hal yang pasti
bahwa aku semestinya mampu
membangun bahtera dan mempercayakan
satu dayung padamu,
dan akan kita laju
tiap detik waktu
yang akan kita lukis
dengan warna rindu.

Comments

Popular posts from this blog

Bagaimana Mencapai Keinginan Yang Immpossible

(Photo by Nguyen Nguyen from Pexels) Semua orang pasti memiliki   hasrat untuk mencapai keinginannya dalam hidup ini. Dan sifat dasar seorang manusia itu adalah ingin mendapatkan apa yang tidak dia miliki. Namun, hukum dan aturan yang berlaku dalam dunia nyata adalah “tidak semua yang kamu inginkan dapat kamu raih”. Lantas bagaimana caranya?   Sekarang saya tanya kepada kamu ! Jika seandainya tuhan memberikan kesempatan untuk hidup dua kali, maukah kamu meraih apa yang kamu tidak raih dimasa lalu ? jika iya, lantas mengapa menyerah terhadap keinginan yang   kamu capai sekarang? Bukankah keinginan kamu yang dulu sama dengan keinginan yang sekarang ? bukankah tantangan untuk meraih hal itu sama dengan tantangan yang akan kamu hadapi sekarang? Jadi, begini sobat! Inti permasalahannya adalah terletak dari cara pandang kamu terhadap proses untuk mendapatkan apa yang kamu inginkan. Anak muda yang termasuk generasi   Milenial itu cenderung   mengharapkan hasil yang

Kekasih Hayalan #1

Aku Mencari tatapan matamu yg sekilas lewat. Aku mencari senyummu yang baru saja menghilang. Aku merindu gelagat gembiramu saat bertanya tentang puisiku. Kau tersentuh, Kau tersenyum, dan kemudian pergi menghilang entah ke sudut bumi mana. Menghapuskan jejak, Meninggalkan sejuta tanya yang tak mungkin terjawab. Lalu tiba-tiba kau datang dihadapanku dengan wajah manis berbinar, cantik jelita, bercahaya redup bak rembulan.  Menatap teduh ke arahku. Belum sempat aku bertanya "Kau Siapa?" Tiba-tiba kita terpisah oleh kabut halus yg mengaburkan pandangan. setiap suara terdengar sayup-sayup, lalu senyap. Kita berpisah lagi.. h'm... Sungguh Andai kau boleh di kirimi surat Aku akan berkabar menanyakan perihal dirimu. Kapan kita bertemu lagi?

Seperti Apa Jatuh Cinta Lalu Bertepuk Sebelah Tangan?

K etika jatuh cinta dengan seseorang, sejenak akan terasa bahwa dialah yang terbaik. Dari bentuk wajahnya, penampilan, cara berpikir, hingga caranya bertutur kata. Kemudian kamu akan memujanya hingga buta terhadap segala kekurangannya . Disaat itulah kamu akan menganggap bahwa betapa bahagianya ketika bisa memilikinya. Kehadirannya jadi begitu penting dalam hidupmu. keberadaannya di sampingmu   menjadikan hidupmu terasa begitu   sempurna. Namun, perlu diketahui bahwa rasa cinta yang sesungguhnya bukan semata-mata hasrat ingin memiliki. Hingga bisa membuatmu berubah menjadi egois, minta diperhatikan, hingga menuntut untuk selalu dimengerti. Jatuh cinta seperti itu berarti menjadikan kekasihmu sebagai budak yang wajib membahagiakanmu,  Banyak yang beranggapan bahwa jatuh cinta jauh lebih mudah dan lebih sederhana daripada mencintai seseorang. Dia yang sukses membuatmu jatuh cinta terus berputar-putar di kepalamu. Tidak sedetik pun kamu lewatkan tanpa mengingat kenangan-ke